Sentani – Bakti teritorial prima
kembali diwujudkan oleh Babinsa Koramil 1701-14/Kemtuk Gresi, Sertu Saparuddin,
melalui karya bakti perehapan Balai Adat Suku Samon Ondoafi Yansuwoi di Kampung
Yansu, Distrik Kemtuk Gresi, Kabupaten Jayapura, Kamis (18/9/2025).
Balai adat yang menjadi sasaran
kegiatan ini merupakan pusat aktivitas adat sekaligus tempat bermusyawarah
warga. Seiring berjalannya waktu, kondisi bangunan mengalami kerusakan sehingga
memerlukan perbaikan. Kehadiran Babinsa bersama masyarakat dalam perehapan
tersebut menjadi bukti nyata kepedulian TNI terhadap pelestarian budaya dan
kearifan lokal yang menjadi identitas masyarakat adat Papua.
Dalam pelaksanaannya, Babinsa bersama
warga bergotong royong memperbaiki sejumlah bagian bangunan yang sudah lapuk.
Suasana kebersamaan tampak hangat, di mana TNI dan masyarakat bekerja
berdampingan dengan penuh semangat dan kekompakan.
Sertu Saparuddin menegaskan, karya
bakti ini tidak hanya sekadar memperbaiki bangunan, tetapi juga mempererat
hubungan emosional antara TNI dan masyarakat.
“Melalui kegiatan ini, kami berharap
balai adat dapat kembali berfungsi dengan baik sebagai pusat adat dan budaya
masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi sarana mempererat
kemanunggalan TNI dan rakyat,” ujarnya.
Apresiasi turut disampaikan oleh
Ondoafi Yansuwoi, tokoh adat Kampung Yansu. Ia mengungkapkan rasa terima kasih
atas kepedulian Babinsa yang senantiasa hadir membantu masyarakat, tidak hanya
dalam bidang pertanian dan keamanan, tetapi juga dalam menjaga keberlangsungan
budaya lokal.
“Balai adat ini adalah simbol
persatuan kami. Dengan bantuan TNI, kami merasa semakin kuat dan termotivasi
untuk menjaga warisan leluhur,” tutur Ondoafi.
Kegiatan karya bakti ini mendapat
dukungan penuh dari warga sekitar. Antusiasme dan semangat gotong royong
masyarakat tidak hanya mempercepat proses perehapan, tetapi juga mencerminkan
nilai kebersamaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
Dengan adanya karya bakti ini, Balai
Adat Suku Samon Ondoafi Yansuwoi diharapkan dapat kembali digunakan secara
optimal sebagai pusat pertemuan adat, pelestarian budaya, serta wadah
memperkokoh persatuan masyarakat di Distrik Kemtuk Gresi. (Redaksi Papua)













Komentar
Tuliskan Komentar Anda!