Tegal – Dalam rangka mencegah potensi distribusi makanan bergizi yang tidak sesuai standar kelayakan konsumsi, Kodim 0712/Tegal turut menghadiri Rapat Lintas Sektoral yang digelar pada Kamis, 2 Oktober 2025 di Pendopo Amangkurat Pemkab Tegal, Jl. Dr. Soetomo No.1 Slawi. Kegiatan yang diikuti dan dihadiri oleh jajaran Forkopimda, perangkat daerah, Forkopimcam, kepala puskesmas, hingga pengelola SPPG se-Kabupaten Tegal.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Asisten 2 Setda Kabupaten Tegal, Dr. Joko Kurnianto, SKM., M.Kes., mewakili Bupati Tegal, Dandim 0712/Tegal Letkol Inf Rachmat Ferdiantono, S.H., M.Han., Kapolres Tegal AKBP Bayu Prasatyo, S.H., S.I.K., M.H., pejabat Kejari Slawi, perwakilan Kemenag dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tegal, Plt. DLH Kabupaten Tegal, serta Koordinator SPPG Kabupaten Tegal bersama para Kepala Dapur SPPG.
Acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, doa, sambutan Kapolres Tegal, serta penyampaian sejumlah materi dari Dinas Kesehatan, DLH, dan Koordinator SPPG. Dalam sambutannya, Kapolres Tegal menegaskan pentingnya pengawasan bersama terhadap kualitas pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, pangan yang sehat dan higienis bukan hanya menyangkut kesehatan masyarakat, tetapi juga berpengaruh pada stabilitas sosial dan keamanan daerah. Ia juga mengingatkan adanya beberapa kasus keracunan pangan di Jawa Tengah yang harus menjadi pelajaran untuk memperketat standar kelayakan pangan.
Dari sisi teknis, Kabid UKMP Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, dr. Sarmanah Adi Muraney, menekankan urgensi penerapan higiene sanitasi pangan dalam setiap tahapan proses produksi. Data global menunjukkan bahwa setiap tahun terdapat lebih dari 600 juta orang jatuh sakit akibat pangan terkontaminasi, dengan 420 ribu diantaranya meninggal dunia. Oleh karena itu, pengawasan ketat terhadap bahan baku, proses penyimpanan, pengolahan, hingga penyajian pangan harus dilakukan sesuai standar.
Plt. DLH Kabupaten Tegal, Edi Sucipto, menambahkan pentingnya pengelolaan limbah pada program MBG agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Hal tersebut sejalan dengan regulasi Kementerian LHK mengenai baku mutu air limbah domestik. Sementara itu, Koordinator SPPG Kabupaten Tegal, Ismatul Khasanah, menyampaikan capaian program yang telah mengoperasikan 30 SPPG dari total target 159 unit di Kabupaten Tegal. Program ini tidak hanya menyasar peningkatan gizi anak sekolah, tetapi juga berdampak positif pada sektor pendidikan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat.
Dandim 0712/Tegal, Letkol Inf Rachmat Ferdiantono, menyatakan bahwa TNI selalu siap mendukung pemerintah daerah dalam memastikan keberhasilan program MBG. Menurutnya, makanan bergizi yang aman dikonsumsi akan melahirkan generasi kuat dan berdaya saing, yang pada akhirnya mendukung pembangunan nasional. Ia juga menegaskan bahwa sinergi lintas sektor menjadi kunci untuk memastikan standar kelayakan pangan benar-benar diterapkan di lapangan.
Rapat lintas sektoral ini diakhiri dengan komitmen bersama seluruh pihak untuk memperkuat koordinasi, meningkatkan pengawasan, serta melakukan evaluasi berkelanjutan terhadap program MBG. Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, aparat keamanan, instansi teknis, dan masyarakat, diharapkan distribusi makanan bergizi di Kabupaten Tegal benar-benar sesuai standar higienitas, aman dikonsumsi, serta bermanfaat maksimal bagi masyarakat.

.png)











Komentar
Tuliskan Komentar Anda!